Masalah kesehatan di Indonesia saat ini masig begitu banyak dan beragam, masih banyak program yang belum terlaksana dengan baik, hal itu dapat terjadi karena berbagai hambatan, yaitu :
· Persebaran Tenaga Kesehatan yang Tidak Merata
Jika dilihat dari sumber daya yang ada, jumlah tenaga kesehatan yang diperlukan, baik yang bergerak di bidang promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif masih banyak yang terpusat di kota-kota besar saja. Meskipun jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi, namun persebarannya kurang merata. Terutama didaerah-daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.
· Lebih mengutamakan bidang Kuratif dibanding bidang Preventif dan Promotif
Pendanaan di bidang promotif dan preventif selain menjaga asset negara berupa kesehatan masyarakat, sekaligus juga dapat melatih masyarakat untuk berperilaku sehat. Mengapa? Dengan adanya dana dari pemerintah, masyarakat akan lebih bersemangat untuk berperilaku ataupun melakukan kegiatan yang dapat menghindarkan mereka dari penyakit. Masyarakat akan berlomba-lomba untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan, karena dukungan dari pemerintah merupakan faktor penguat dari perubahan yang dilakukan masyarakat. Lain halnya jika pemerintah menganggarkan dana yang lebih besar untuk upaya kuratif (pengobatan). Masyarakat bukan berlomba-lomba untuk berperilaku sehat, melainkan akan bersikap seenaknya.
· Anggaran Dana Pemerintah untuk Kesehatan Masih Kurang
Di sisi lain, dana yang dianggarkan pemerintah untuk kesehatan tak lebih dari 2,3% dari APBN per tahun. Mengalami sedikit peningkatan di tahun 2009 sebesar 2,8% dari total APBN, meskipun begitu dana tersebut masih jauh dari anggaran yang disarankan oleh WHO yakni sebesar 5% dari total APBN. Sehingga diperlukan partisipasi yang lebih besar dari masing-masing pemerintah daerah. Di samping itu, efektifitas dana kesehatan sangat penting untuk diperhatikan. Dana kesehatan yang tidak begitu besar jumlahnya, penggunaannya haruslah lebih berorientasi pada upaya promotif dan preventif, bukan upaya kuratif yang terkesan seperti membuang uang negara karena dari awal kita sudah sepakat bahwa kesehatan adalah asset. Sebuah asset harus dijaga agar dapat bermanfaat, bukannya dibiarkan dan nantinya kita justru harus menanggung kerugian, sedangkan asset tersebut pasti sudah berkurang mutunya.
· Tidak Meratanya Persebaran Fasilitas Kesehatan/ Infrastruktur
Sebanding dengan Tenaga Kesehatan, Infrastruktur kesehatan juga tidak tersebar secara merata. Apalah gunanya bila masyarakat Indonesia itu sudah sadar akan pentingnya kesehatan namun kesadaran itu tidak didukung dengan adanya fasilitas yang memadai untuk menunjang aktivitas kesehatan. Didaerah-daerah pelosok, masih banyak yang memiliki Puskesmas yang tidak sesuai dengan standar puskesmas yang baik.
· Banyak Puskesmas Daerah yang tidak memiliki Dokter
Ada beberapa catatan tentang tenaga kesehatan kita, misalnya dalam UU Praktek Kedokteran disebutkan bahwa yang diperbolehkan melakukan tindakan medis adalah dokter. Tetapi pada kenyataannya, dari 8.000 Puskesmas yang ada di Indonesia, sekitar 1.600 atau 20 persennya belum memiliki dokter, sehingga terpaksa yang melakukan tindakan medis adalah perawat. Inilah yang menyebabkan banyak kasus perawat ditangkap karena dianggap melanggar aturan.
No comments:
Post a Comment
Berikanlah komentar yang sesuai dengan isi postingan.. No SPAM, No SARA.